Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Menyelesaikan Masalah

 Daftar isi:

Pada postingan ini, Bapak/Ibu akan mempelajari 4 hal: 

  1. Empat pertanyaan refleksi rutin untuk menumbuhkan mengasah berpikir kritis
  2. Peran berpikir kritis dalam langkah-langkah penyelesaian masalah
  3. Peran lima praktik disiplin digital citizenship dalam mengasah keterampilan berpikir kritis.
  4. Memahami bahwa bentuk tingkat berpikir kritis paling tinggi adalah mengenali cara berpikir dan belajar diri sendiri. 


4 Pertanyaan Refleksi

Dalam menerima informasi, peserta didik perlu menghayati informasi yang diterima. Pertanyaan refleksi membantu peserta didik untuk berpikir kritis dan menyampaikan pemahamannya secara konkret. Ada 4 pertanyaan refleksi yang akan membantu peserta didik menghayati informasi:

  1. Apa yang baru saja saya pelajari? 
  2. Apa yang saya sudah mengerti? 
  3. Apa yang saya belum mengerti?
  4. Bagaimana supaya saya mengerti?


Langkah-langkah Penyelesaian Masalah

Ada 5 langkah menyelesaikan masalah:

  1. Merumuskan masalah
  2. Mengagas alternatif solusi
  3. Menimbang alternatif solusi
  4. Mengimplementasi solusi
  5. Mengevaluasi solusi

5 Disiplin Berpikir Kritis terhadap Informasi

Ada 5 disiplin kritis dari kerangka Digital Citizenship oleh Common Sense

Mengapa kerangka digital citizenship? Karena internet adalah kawasan wajib berpikir kritis.

  1. Pelan-pelan dan berefleksi
  2. Terbuka terhadap sudut pandang lain
  3. Cari fakta dan bukti pendukung
  4. Antisipasi berbagai dampak
  5. Bertanggung jawab terhadap keputusan

Disiplin ini berlaku ketika menerima informasi apapun: offline maupun online, sehingga bisa terhindar dari kemungkinan menerima berita/informasi hoax..


Metakognisi: Berpikir tentang Berpikir

Tidak setiap masalah/tantangan bisa diselesaikan dengan strategi yang sama. Masalah/tantangan bervariasi tingkat kesulitan dan jenisnya. Kita sebagai pengajar atau peserta didik perlu tahu apakah strategi yang digunakan akan efektif atau tidak. Ini menuntut kita untuk berpikir: apa yang kurang dari cara berpikir saya (metakognisi). Metakoginisi artinya proses merencanakan, memonitor, dan mengases pemahaman seseorang tentang proses berpikirnya. Jika terlatih, kita sebagai pengajar atau pun peserta didik akan siap untuk menghadapi situasi yang baru.

Posting Komentar untuk "Tips Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Menyelesaikan Masalah"